Selasa, November 18, 2008

EKSANTEMA SUBITUM (Roseola Infantum)

Eksantema subitum (roseola infantum) adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh herpesvirus manusia tipe 6 (HHV 6). Lebih dari 95% kasus eksantema subitum terjadi pada anak-anak berusia kurang dari 3 tahun dengan kejadian tertinggi terjadi pada umur 6-15 bulan. Antibodi ibu transplasenta mungkin melindungi infan dari infeksi virus ini hingga usia 6 bulan.

Penyakit ini biasanya terjadi secara sporadik tetapi kadang-kadang muncul dalam bentuk epidemik. Manifestasi klasik dari penyakit ini adalah terjadinya demam mendadak tinggi kemudian muncul ruam kulit morbiliformis bersamaan dengan turunnya demam dengan cepat. Oleh karena itu, eksantema subitum jarang dikacaukan dengan penyakit eksantema anak lainnya.

Manifestasi Klinis

Stadium prodromal/ pre-erupsi biasanya asimtomatik, tetapi bisa didapati gejala ringan infeksi saluran nafas atas, seperti rinitis minimal, sedikit faringitis, dan konjungtivitis ringan. Bisa juga didapati terjadinya limfadenopati servikalis ringan, lebih jarang lagi limfadenopati oksipital. Beberapa anak bisa mengalami edema palpebra ringan. Penemuan klinis pada pemeriksaan fisik selama stadium pre-erupsi tidak memiliki hubungan yang jelas dengan kejadian eksantema subitum. Hal tersebut lebih menggambarkan terjadinya infeksi virus pada saluran nafas.

Stadium pre-erupsi ditandai dengan terjadinya demam mendadak tinggi antara 39,4-41,2 °C dengan rata-rata 39°C. Bisa terjadi kejang-kejang pada 5-10% anak dengan eksantema subitum. Beberapa anak menjadi iritabel dan mengalami anoreksia selama stadium demam. Di negara-negara Asia, sering dijumpai bercak Nagayama, yaitu ulkus yang terdapat pada pertemuan uvula, palatum, dan lidah (uvulopalatoglossal junction).

Demam bertahan selama 3-5 hari kemudian turun dengan cepat (krisis). Kadang-kadang demam bisa turun secara perlahan dalam 24-36 jam (lisis). Dalam banyak kasus, ruam muncul selama fase penurunan demam atau dalam beberapa jam setelah resolusi demam.

Pada stadium erupsi muncul ruam berupa makula atau mekulopapuler dengan ukuran 2-5 mm, berwarna merah sesuai dengan nama yang diberikan kepadanya, roseola. Erupsi ini muncul mulai dari badan kemudian menyebar ke kedua lengan dan leher dengan sedikit keterlibatan pada wajah dan tungkai. Ruam tidak selalu terasa gatal. Ruam-ruam kulit ini segera menghilang dalam 1-3 hari. Jarang terjadi pengelupasan kulit pada fase penyembuhan dan tidak ada pigmentasi yang tersisa.

Diagnosis

Diagnosis eksantema subitum ditegakkan berdasarkan temuan klinis. Diagnosis penyakit ini terutama dengan menyingkirkan kemungkinan infeksi lain, terutama infeksi yang paling sering menyebabkan demam tinggi. Dari pemeriksaan darah rutin, selama 24-36 jam pertama sejak terjadinya demam, jumlah leukosit dapat meningkat hingga 16.000-20.000/mm3 disertai dengan peningkatan neutrofil. Pada hari ke 3-4 setelah demam, terjadi leukopenia nyata dengan jumlah 3.000-5.000/mm3. Terdapat neutropenia absolut disertai limfositosis relatif, yang dapat mencapai 90%.

Diagnosis banding

Eksantema subitum paling sering dikacaukan dengan rubella. Manifestasi klinis keduanya bisa dibedakan dimana pada eksantema subitum stadium prodromalnya berwujud demam tinggi sedangkan pada rubella demam ringan. Eksantema subitum juga bisa dikacaukan dengan campak. Campak bisa dibedakan dengan eksantema subitum berdasarkan waktu permunculan ruam kulit. Ruam-ruam kulit pada campak muncuk ketika suhu badan penderita masih tinggi, pada eksantema subitum muncul setelah demam turun. Tidak adanya bercak Koplik, coryza berat, konjungtivitis, dan batuk juga membantu untuk membedakan eksantema subitum dari campak.

DAFTAR PUSTAKA


3 komentar:

  1. Hai salam kenal....

    terima aksih infonya Ya..lewat artikel Anda, saya jadi tau apa yg dialami anak saya....terima kasih..ika-yogyakarta

    BalasHapus
  2. mau tanya, setelah ruam muncul, apkh bisa timbul demam tinggi lg? krn kasus anakku spt itu. makasih..(ari-jogja)

    BalasHapus
  3. salam kenal...
    terima kasih dengan penjalasannya... lewat artikel ini saya jadi tahu apa yang dialami anak saya, saya mau tanya,setelah ruam muncul apakah bisa badan anak yang menderita jadi lemas karena yang dialami anak saya seperti itu. terimakasih... sri-jakarta

    BalasHapus