Rabu, Desember 17, 2008

HERNIASI NUKLEUS PULPOSUS (HNP)

DEFINISI
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana terjadi penonjolan diskus intervertebralis ke arah posterior dan/atau lateral dalam kanalis vertebralis yang dapat menimbulkan penekanan/penyempitan radiks saraf-saraf dan penekanan medula spinalis dengan berakibat timbulnya gejala-gejala neurologis.

KLASIFIKASI

HNP dapat terjadi di berbagai tempat di sepanjang tulang belakang. Menurut tempat terjadinya, HNP dibagi atas:
  • hernia lumbosakralis,
  • hernia servikalis, dan
  • hernia thorakalis.
Menurut gradasinya, HNP dibagi atas:
1. Protrusi Diskus Intervertebralis.
Nukleus terlihat menonjol ke satu arah tanpa kerusakan anulus fibrosus.
2. Prolaps Diskus Intervertebralis.
Nukleus berpindah, tetapi masih dalam lingkaran anulus fibrosus.
3. Ekstrusi Diskus Intervertebralis.
Nukleus keluar dari anulus fibrosus dan berada di bawah ligamentum longitudinalis posterior.
4. Sequestrasi Diskus Intervertebralis.
Nukleus telah menembus ligamentum longitudinal posterior.

PATOFISIOLOGI
Nukleus pulposus terdiri dari jaringan ikat longgar dan sel-sel kartilago yang mempunyai kandungan air yang tinggi. Nukleus pulposus bisa bergerak jika ada tekanan (trauma), akibatnya cairan menjadi padat, melebar, dan dapat menggelembungkan annulus fibrosus. Annulus fibrosus bisa robek jika terjadi trauma sedang yang berulang kali mengenai diskus intervertebrais,.

Pada tahap awal, robeknya anulus fibrosus itu bersifat sirkumferensial. Gaya traumatik yang terjadi berkali-kali dapat menyebabkan robekan itu menjadi lebih besar dan radikal. Apabila hal ini sudah terjadi, maka jebolnya nukleus pulposus hanya menunggu waktu dan terjadi trauma berikutnya saja.

Jebolnya nukleus pulposus ke kanalis vertebralis dapat menyebabkan terjadinya penekanan radiks saraf. Hal ini terjadi bila penjebolan kearah lateral. Bila tempat herniasinya di tengah, maka tidak ada radiks yang terkena.

GAMBARAN KLINIS
Hernia Lumbosakralis
Gejala pertama biasanya terjadi nyeri punggung bawah (low back pain) yang mula-mula berlangsung secara periodik, kemudian menjadi menetap. Gejala patognomonik adalah nyeri lokal pada tekanan atau ketokan yang terbatas antara 2 prosesus spinosus dan disertai nyeri menjalar kedalam bokong dan tungkai. “Low back pain” ini disertai rasa nyeri yang menjalar ke daerah iskhi sebelah tungkai (nyeri radikuler) dan secara refleks mengambil sikap tertentu untuk mengatasi nyeri tersebut.

Gejala-gejala diskus intervertebral lumbalis yang prolaps adalah:
  • Kekakuan/ketegangan, kelainan bentuk tulang belakang.
  • Nyeri radikuler pada paha, betis, dan kaki
  • Kombinasi paresthesi, lemah, dan kelemahan refleks
Hernia servikalis
  • Paresthesi dan rasa sakit ditemukan di daerah extremitas
  • Atrofi di daerah biceps dan triceps
  • Refleks biceps yang menurun atau menghilang
  • Otot-otot leher spastik dan kakukuduk.
Hernia thorakalis
  • Nyeri radikal
  • Melemahnya anggota tubuh bagian bawah dan dapat menyebabkan kejang paraparesis
  • Serangannya kadang-kadang mendadak dengan paraplegia
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis, dan gambaran radiologis. Dari anamnesis didapatkan adanya riwayat mengangkat beban yang berat dan berulangkali serta timbulnya “low back pain”. Gambaran klinisnya sesuai dengan lokasi terjadinya herniasi.

Foto yang diminta untuk menegakkan diagnosis HNP:
  • Foto polos vertebra
  • CT Scan
  • MRI
GAMBARAN RADIOLOGIS
Dapat dilihat gambaran terjadinya protrusi, prolaps, ekstrusi, atau sequestrasi diskus intervertebralis, hilangnya lordosis lumbal, skoliosis, terjadi penyempitan diskus intervertebralis, “spur formation”, dan perkapuran dalam diskus intervertebralis yang mengindikasikan terjadinya degenerasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar